Ilmuwan Afrika Selatan telah melakukan proyek rintisan yang kontroversial dengan menyuntikkan bahan radioaktif ke dalam cula badak yang masih hidup. Langkah ini diambil dalam upaya untuk memudahkan mendeteksi badak di pos perbatasan, yang bertujuan untuk membatasi perburuan liar yang telah menjadi ancaman bagi populasi badak di Afrika. Afrika Selatan, sebagai rumah bagi sebagian besar badak dunia, terus berjuang untuk melindungi spesies yang terancam punah ini.
Badak merupakan hewan yang rentan terhadap perburuan liar karena cula mereka memiliki nilai jual tinggi di pasar gelap. Pemanfaatan teknologi radioaktif dalam melacak pergerakan badak menjadi langkah progresif namun juga kontroversial. Dengan bahan radioaktif yang disuntikkan ke dalam cula badak, ilmuwan berharap dapat menggunakan teknologi deteksi untuk memantau keberadaan badak secara lebih efektif, baik di dalam maupun di luar taman konservasi.