Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada sekitar 689 orang terjebak di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Akibat peristiwa tersebut, tak jarang para pendaki mengalami luka-luka dan salah satunya meninggal dunia. Sejak hari Minggu, tim penyelamat memang sudah naik ke Gunung Rinjani untuk mengevakuasi para pendaki, namun Ainul baru sempat diturunkan jenazahnya pada hari ini.
Ainul di Mata Keluarga
Saat ditemui oleh wartawan, ayah korban, Haji Amrullah (59) terlihat tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ketua RW 4 Kelurahan Laikang, Kecamatan Biring Kanaya, Makassar itu sesekali terdengar perlahan-lahan serak nada suaranya, meski terlihat tegar.
Amrullah mengaku putranya tergolong anak yang perhatian kepada orang tuanya yang mulai menua. Sebelum Ainul berangkat ke Gunung Rinjani pada Rabu (25/7/2018) pukul 12.00 WITA, Amrullah mengatakan Ainul minta izin dan cium tangan terlebih dahulu dengannya.
"Dia memang pakai baju baru, sepatu baru, carel baru dan saat membelakang usai cium tangan, saya lihat Ainul begitu gagah. Saya sempat tanya ke ibunya kalau anaknya terlihat gagah beda dengan hari sebelumnya. Ibunya hanya tersenyum," tutur Amrullah saat ditemui di rumah duka, perumahan Bumi Sudiang Raya Blok J 14, Senin, (30/7/2018).