Tampang

Jokowi Bandingkan Kualitas Udara: Sebut Jakarta Paling Buruk

6 Jun 2024 15:56 wib. 36
0 0
Jokowi Bandingkan Kualitas Udara: Sebut Jakarta Paling Buruk
Sumber foto: google

Presiden Joko Widodo sering mencerminkan keprihatinan akan kualitas udara di kota-kota besar di Indonesia. Dalam berbagai kesempatan, beliau telah memperingatkan tentang bahaya polusi udara dan dampak buruknya terhadap kesehatan masyarakat. Jakarta, ibu kota Indonesia, memiliki reputasi sebagai salah satu kota dengan kualitas udara yang paling buruk di dunia. Hal ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah, terutama Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo membandingkan indeks kualitas udara di Jakarta dengan kondisi di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kalimantan Timur serta berbagai kota lain di dunia. Pernyataan ini disampaikan dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim PBB yang diadakan di New York. Dalam forum tersebut, Presiden Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa kualitas udara di Jakarta tidak memenuhi standar kesehatan yang diinginkan.

Selain itu, Jokowi juga melakukan perbandingan kualitas udara antara kota-kota besar di Indonesia. Beliau menekankan bahwa Jakarta menjadi salah satu kota dengan tingkat polusi udara yang sangat tinggi, bahkan dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Pernyataan ini menandakan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah polusi udara di ibu kota.

Menurut Presiden, perbandingan itu ia sampaikan merujuk data indeks kualitas udara berbagai kota-kota di berbagai belahan dunia yang baru saja dipantaunya pada Rabu (5/6/2024) pagi ini. Berbagai penyakit pernapasan, seperti asma dan penyakit jantung, diketahui memiliki korelasi yang kuat dengan paparan polusi udara. Selain itu, polusi udara juga berpotensi mempengaruhi kualitas lingkungan hidup secara keseluruhan, termasuk mengancam keberlanjutan ekosistem.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%