Oleh: Dr. Tonton Taufik Rachman
Banyak yang berasumsi bahwa Prabowo Subianto memanfaatkan anak Jokowi agar Jokowi bisa menggunakan kekuasaannya untuk mendukung kemenangan di pilpres 2024 kemarin.
Padahal menurut pandangan penulis, bahwa sebenarnya Jokowi memanfaatkan ambisi Prabowo yang ingin menjadi presiden Indonesia, agar membawa anaknya, Gibran, menjadi wakil presidennya.
Jokowi sudah mempersiapkan "ranjau-ranjau" di pemerintahan Prabowo-Gibran, agar rakyat banyak mendemonya, sehingga terjadi penurunan paksa Prabowo sebagai presiden, atau minimal membuat Prabowo pusing dan akibatnya menjadi sakit, sehingga harus digantikan oleh Gibran, anaknya.
Beberapa "ranjau" yang akan membuat rakyat banyak demo yaitu tentang:
1. UKT naik drastis tahun 2025, mahasiswa akan melakukan demo. Makin besar demo, makin senang Jokowi melihatnya dan mengharapkan Prabowo jatuh, dan Gibran akan menjadi presiden.
2. Tapera tahun 2027 akan diberlakukan, hanya 3 tahun sejak menjabat, 2024, dan akan ada demo lebih besar lagi, karena Tapera menyasar semua kalangan pekerja dan pengusaha, mulai dari UMKM sampai kelas konglomerat.
3. Jokowi memberikan saran untuk menampung semua kekuatan politik sehingga pemerintahannya menjadi "gemuk" dan makin banyak oknum yang korupsi. Sehingga membuat rakyat tidak percaya kepada pemerintahan Prabowo. Saran yang menjadi ranjau dikemudian hari.