Penelitian genetika manusia kembali membuat gebrakan. Para ilmuwan kini memiliki bukti baru mengenai percampuran genetik antara dua spesies manusia purba: Homo Sapiens, nenek moyang langsung manusia modern, dan Neandertal, kerabat dekat yang telah punah. Untuk pertama kalinya, para peneliti mengidentifikasi lokasi di mana peristiwa kawin silang ini kemungkinan besar terjadi.
Temuan ini berasal dari analisis sebaran geografis dua spesies tersebut selama periode Pleistosen—era zaman es yang berlangsung dari sekitar 2,6 juta hingga 11.700 tahun lalu. Berdasarkan data arkeologi dan genetika, para ilmuwan menyimpulkan bahwa Homo Sapiens dan Neandertal kemungkinan besar hidup berdampingan di wilayah Pegunungan Zagros, yang membentang melintasi kawasan barat daya Asia dan selatan Eropa.
Pegunungan Zagros: Titik Pertemuan Dua Spesies Manusia
Zagros adalah rangkaian pegunungan yang terletak di perbatasan tiga negara—Iran, Irak bagian utara, dan Turki tenggara. Selain keindahan geografisnya, wilayah ini memiliki kekayaan ekologis dan topografi yang memungkinkan manusia purba bertahan hidup dalam jangka waktu yang panjang. Keanekaragaman hayati yang tinggi di sana diyakini menjadi magnet bagi berbagai kelompok manusia untuk bermukim dan berkembang biak.
Kondisi unik Pegunungan Zagros menjadikannya sebagai wilayah transisi ekologis antara zona Palearktik yang beriklim dingin dan zona Afrotropik yang lebih hangat. Selama pergeseran iklim di zaman es, wilayah ini tetap relatif stabil dan dapat dihuni, memungkinkan interaksi antara Homo Sapiens dan Neandertal terjadi secara berkelanjutan.