Hari raya Idul Adha bagi rakyat Palestina di Yerusalem Timur kali ini terasa berbeda dari biasanya. Agresi yang tak henti-hentinya dilakukan oleh Israel terus menerpa saudara-saudara mereka di Jalur Gaza. Hal ini telah meredupkan semangat dan kegiatan ekonomi masyarakat Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat dalam menyambut hari raya Islam untuk memperingati pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim.
Suasana yang muram dan tekanan ekonomi yang tak ada tanda berakhir telah mempengaruhi kegiatan di pasar-pasar Yerusalem Timur, membuatnya terasa lesu. Salah satu contohnya terlihat dalam perniagaan hewan kurban di Abu Dis, sebuah kota yang meskipun berbatasan langsung dengan Yerusalem Timur, namun terpisah karena adanya tembok pembatas Israel. Tembok pemisah tersebut mengungkung warga Palestina di sana, di mana seperempat dari 450 ribu lebih warga Palestina di Yerusalem Timur tak bisa leluasa bergerak ke kawasan lain karena dibatasi oleh tembok pembatas yang dibangun Israel pada 2003.
Kawasan pemukiman padat penduduk seperti Abu Dis merupakan satu dari sejumlah daerah yang terputus dengan Yerusalem. Warga Palestina yang tinggal di sana mau tak mau harus melewati pos pemeriksaan Israel setiap kali mereka hendak bekerja atau bersekolah. Hal ini membuat perjalanan memakan waktu yang lebih lama dari yang seharusnya.