Di samping itu, dari 47 anak tersebut, terdapat 13 anak yang mengalami disabilitas. Ini menunjukkan bahwa diskriminasi dan ketidakadilan sosial juga berperan dalam fenomena pembuangan bayi di Jawa Timur. Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus sering kali menjadi korban pembuangan karena stigma sosial atau ketidakmampuan orang tua dalam memberikan perawatan yang diperlukan.
Dalam konteks ini, perlu dilakukan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk mengatasi masalah penelantaran dan pembuangan bayi. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak serta penyediaan fasilitas yang memadai untuk orang tua yang mengalami kesulitan adalah langkah penting yang harus diambil.
Fenomena pembuangan dan penelantaran bayi di Jawa Timur adalah tantangan yang tidak bisa diabaikan. Setiap anak yang terpaksa mengalami penelantaran berhak atas masa depan yang lebih baik dan perlindungan dari hak-hak dasar mereka.