Di sektor kelautan, La Nina juga bisa berdampak pada kondisi perairan di sekitar Indonesia. Gelombang yang lebih tinggi dan cuaca buruk dapat mengganggu aktivitas pelayaran dan pesisir, serta berpotensi menimbulkan kerugian bagi para nelayan. Selain itu, La Nina juga dapat mempengaruhi pola migrasi ikan dan biota laut lainnya, sehingga aktivitas perikanan juga akan terpengaruh.
Tidak hanya itu, dampak La Nina juga bisa dirasakan dalam sektor transportasi. Cuaca buruk dan gangguan pada infrastruktur transportasi seperti jalan raya dan jalur transportasi lainnya dapat mengganggu kelancaran distribusi barang maupun mobilitas masyarakat.
Untuk menghadapi dampak La Nina, para pengambil kebijakan dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam seperti banjir, longsor, dan gelombang tinggi. BMKG telah memberikan peringatan dini terkait dengan kondisi perubahan cuaca akibat La Nina, dan mengimbau agar semua pihak mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
Selain itu, para petani perlu melakukan penyesuaian terkait teknik bertani yang sesuai dengan perubahan pola cuaca, seperti mengatur sistem irigasi dan menyesuaikan jadwal tanam. Nelayan juga perlu meningkatkan kewaspadaan saat berlayar di perairan terbuka, serta memperhatikan perubahan pola migrasi ikan dan kelautan lainnya.