Peningkatan penggunaan pinjaman online di Bali secara tidak langsung juga memicu peningkatan risiko terkait keuangan dan stabilitas ekonomi masyarakat. Diperlukan langkah-langkah preventif dan edukasi mengenai pengelolaan keuangan yang baik agar masyarakat dapat memahami risiko dan dampak dari pinjaman online.
Selain itu, peran aktif dari pihak OJK, lembaga keuangan, dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak buruk dari maraknya pinjaman online. Inovasi kebijakan dan regulasi perlu terus dikembangkan agar transparansi dan perlindungan konsumen dapat terjamin dengan baik. Edukasi mengenai literasi keuangan juga perlu ditingkatkan agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perencanaan keuangan dan pentingnya menghindari utang yang tidak terkelola dengan baik.
Terkait dengan hal ini, peran media massa dan sosial juga sangat penting dalam memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat. Dengan adanya pemberitaan yang menyeluruh mengenai risiko dan bahaya utang pinjol, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan bijak dalam mengelola keuangan mereka.