Tampang

Adzan Pitu Tradisi Unik di Cirebon, Berawal dari Mengusir Wabah

13 Apr 2022 13:44 wib. 691
0 0
Adzan Pitu Tradisi Unik di Cirebon, Berawal dari Mengusir Wabah

Sampai akhirnya Nyi Mas Pakungwati istri Sunan Gunungjati menyarankan agar dikumandangkan adzan. Api yang berkobar belum juga padam, kemudian orang kedua kembali mengumandangkan Adzan hingga berturut-turut sampai 6 orang. Konon api baru padam setelah adzan dikumandangkan oleh 7 orang muadzin, atas perintah dari Sunan Gunung Jati berdasarkan petunjuk Ilahi.

Menjangan Wulung berhasil ditaklukkan, menurut cerita dia melarikan diri ke arah Banten dan tak pernah kembali. Disebutkan pula, Menjangan Wulung ketika kabur menghantam memolo (hiasan berbentuk simbar di puncak masjid) yang ada di puncak masjid hingga terpental jauh. Cerita lain menyebutkan bahwa memolo tersebut hancur akibat ledakan yang terjadi saat aksi Menjangan Wulung tersebut.

Namun satu hikayat yang sering dituturkan oleh pemandu wisata, bahwa memolo tersebut terpental hingga ke Masjid Agung Banten. Dan itu sebabnya Masjid Agung Banten memiliki dua memolo sedangkan Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon tanpa memolo sama sekali. Namun cerita memolo yang terpental ke Banten memiliki versi bermacam macam. Versi lain menyebutkan bahwa memolo hancur karena secara tidak sengaja terkena lemparan tongkat Panebahan Ratu.

Saat itu, Cirebon dilanda wabah penyakit yang konon datang secara gaib. Panebahan Ratu adalah Raja Kedua Kesultanan Cirebon, beliau adalah cicit dari Sunan Gunung Jati. Namun demikian, tradisi Adzan Pitu tetap dilestarikan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon. Adzan Pitu adalah satu-satunya tradisi unik dan langka yang tetap dilakukan di sebuah masjid. Dikumandangkan oleh tujuh orang muadzin dengan pakaian serba putih terkadang dilengkapi jubah berwarna hijau. Mereka berjejer di tengah-tengah bangunan asli tepat di bawah wuwungan atap masjid.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?