Pada Selasa (16/7/2024), Perdana Menteri (PM) baru Inggris, Keir Starmer, mengumumkan rencana untuk meningkatkan anggaran pertahanan negaranya hingga 2,5% dari PDB. Langkah ini diambil setelah Starmer kembali dari pertemuan puncak NATO, menunjukkan komitmen kuat terhadap pertahanan negaranya. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris telah menyatakan bahwa "Tinjauan Pertahanan Strategis" akan segera diluncurkan sebagai respons atas urgensi ancaman yang dihadapi Inggris, dengan laporan awal diharapkan pada paruh pertama tahun 2025.
Pada pertemuan NATO minggu sebelumnya di Washington, Starmer telah menegaskan dukungan Inggris terhadap aliansi militer Barat dan komitmennya untuk mengalokasikan 2,5% dari PDB-nya untuk pertahanan. Tinjauan ini akan dipimpin oleh mantan menteri pertahanan dan sekretaris jenderal NATO, George Robertson, dengan tujuan memastikan bahwa kebijakan "NATO-first" menjadi inti dari rencana pertahanan Inggris.
Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris, John Healey, akan mengawasi secara rinci pelaksanaan kajian ini. Ia juga baru menjabat setelah dilantiknya Starmer awal bulan Juli. Healey menegaskan bahwa era baru bagi Inggris membutuhkan pendekatan baru dalam hal pertahanan, dengan fokus pada keamanan, pertumbuhan ekonomi, dan kemakmuran negara.