Tampang

Waspada, Kenali Propaganda Liberalisasi Islam ini!

3 Jan 2018 14:18 wib. 2.293
0 0
Waspada, Kenali Propaganda Liberalisasi Islam ini!

Tampang - Dunia semakin tua, banyak fitnah-fitnah yang bertebaran di muka bumi ini. Banyak pihak yang ingin memecah belah persatuan umat islam. Istilah islam liberal sudah sering terdengan di telinga kita. Jangan sampai tertipu dengan propaganda-propaganda mereka yang ingin memecah belah umat nabi Muhammad SAW sobat. Kenali bentuk-bentuk propaganda liberalisasi islam.

Berikut 5 langkah liberalisasi islam yang wajib sobat ketahui!

Propaganda Shalat

Hati-hati sobat sekarang banyak orang yang mengatakan “buat apa shalat kalau riya’ tidak ikhlas, karena tidak diterima oleh Allah SWT. Lebih baik bersihkan hati dul, nanti kalau sudah ikhlas tidak riya’, maka baru shalat agar diterima oleh Allah SWT.” Kata-kata seperti ini sangat tidak benar sobat, ini salah satu taktik orang-orang yang ingin meliberalisasikan islam. Shalat hukumnya wajib sobat, mau dilakukan dengan terpaksa atau ikhlas, shalat tetaplah suatu kewajiban bagi umat muslim. Selain itu bukankan untuk meluluhkan hati itu dengan shalat? Lalu kalau shalat ditinggalkan bagaimana ingin memperbaiki hati?.

Propaganda Jilbab

Ini merupakan salah satu langkah orang-orang yang ingin meriberalisasikan islam adalah dengan mengatakan “lebih baik tidak pakai jilbab, tapi hatinya baik, daripada pakai jilbab tapi hatinya busuk.” Hati-hati sobat, kalimat ini bertujuan untuk membenarkan bahwa melepas jilbab itu tidak apa-apa dengan dalih yang penting hatinya sudah baik. Ingat sobat, menutup aurat untuk umat muslim hukumnya wajib dan berjilbab itu wajib hukumnya untuk wanita. Dengan berjilbab Allah akan mudahkan seseorang untuk terhindar dari perbuatan yang mungkar sehingga bisa perbaiki hati. Pakai jilbab sobat walaupun Anda masih merasa hati Anda kotor, motivasikan diri Anda dengan berjilbab Anda bisa mengerem diri dari perbuatan yang di benci oleh Allah.

Propaganda Kepemimpinan

<12>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?