Oleh: Ustadz Felix Siauw
Aturan agamaku haruskan Muslim dipimpin oleh Muslim juga, itu kau tuduh intoleransi, katamu itu tafsir yang salah, sementara kau sendiri berlagak jadi ahli tafsir padahal agamamu bukan agamaku
Giliran engkau merayakan keyakinanmu bahwa Tuhan lahir pada satu hari, kami yang membiarkan engkau merayakan sesukamu, engkau katakan tidak cukup, bagimu toleransi harus ikut-ikutan
Al-Qur'an memberitahu kami pembeda manusia adalah iman, maka yang tidak beriman adalah kafir, sekali lagi itu kau anggap sebagai intoleransi. Kau merasa keberatan atas istilah agama orang