Para peneliti menyimpulkan bahwa sebaiknya jumlah mikroba di ISS ditingkatkan demi kesehatan astronaut, tetapi tetap harus menjaga kebersihan lingkungan. Rob Knight, salah satu peneliti dari Centre for Microbiome Innovation di University of California, menjelaskan bahwa ada perbedaan signifikan antara paparan yang sehat seperti berkebun, dan tinggal di lingkungan yang sepenuhnya bersih. Keberadaan mikroba sehat dari lingkungan luar diperlukan untuk menjaga keseimbangan sistem imun.
Lebih lanjut, banyak ahli kesehatan kini menyuarakan pendapat bahwa kebersihan yang terlalu ekstrem di era modern dapat berdampak buruk bagi sistem imun individu dan meningkatkan potensi terjadinya alergi. Sebagian dari perubahan ini terlihat pada meningkatnya jumlah kasus alergi dan penyakit autoimun di kalangan manusia di Bumi. Hingga kini, meskipun ada banyak argumen untuk memberikan paparan mikroba yang lebih seimbang di luar angkasa, desain ISS tetap berfokus pada kebersihan. Para perancang habitat luar angkasa masih khawatir bahwa penyakit yang tidak terduga dapat menyebar ke ISS, di mana tidak ada petugas medis yang dapat mengobati astronaut yang sakit.
Rodolfo Salido dari UC San Diego menawarkan gagasan baru tentang desain habitat untuk misi mendatang, seperti Lunar Gateway dan tempat tinggal astronaut di Bulan. Misi Artemis, yang dipimpin oleh NASA, akan mengirim astronaut kembali ke Bulan dan memperpanjang waktu tinggal mereka di permukaan bulan. Salido berpendapat bahwa jika umat manusia ingin hidup di luar Bumi dengan sukses, mereka tidak bisa hanya mengambil sedikit mikroba yang ada. Sebaliknya, lingkungan buatan seperti stasiun luar angkasa harus memanfaatkan mikroba yang berguna untuk meniru kondisi Bumi ketimbang mengandalkan kebersihan ekstrem yang berisiko pada kesehatan.