CEO Google, Sundar Pichai, baru-baru ini mengakui kehebatan perusahaan rintisan asal China, DeepSeek, yang berhasil mencuri perhatian dunia dengan kecerdasan buatan (AI) buatannya.
Pichai menyebut bahwa DeepSeek telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dan berhasil menempatkan diri sebagai pemain global di bidang AI. Namun, di balik pujian tersebut, ada sejumlah pertanyaan yang muncul: Apakah DeepSeek benar-benar menjadi ancaman bagi dominasi Google dalam industri AI, atau justru menjadi inspirasi untuk inovasi lebih lanjut?
DeepSeek: Pendatang Baru yang Menghebohkan Dunia AI
DeepSeek, perusahaan rintisan asal China, berhasil mencuri perhatian global dengan kemajuan pesat dalam pengembangan AI. Dalam waktu singkat, perusahaan ini telah menjadi sorotan utama di industri teknologi, terutama setelah beberapa negara seperti Italia dan Australia memblokir aplikasi AI-nya karena kekhawatiran akan keamanan. Meskipun demikian, DeepSeek tetap diakui sebagai salah satu pemain penting yang mampu bersaing dengan raksasa teknologi seperti Google.
Sundar Pichai, CEO Google, mengakui bahwa DeepSeek telah melakukan pekerjaan yang sangat baik. Ia mengatakan, "DeepSeek telah menunjukkan bagaimana AI buatan mereka bisa dikenal secara global."
Namun, Pichai juga menegaskan bahwa Alphabet, perusahaan induk Google, akan tetap menjadi pemain utama dalam bidang AI. Ia mengakui bahwa persaingan dalam industri AI akan semakin ketat dengan hadirnya inovasi-inovasi baru dari perusahaan lain.
Pujian dari CEO Google DeepMind
Tidak hanya Sundar Pichai, CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, juga memberikan pujian terhadap DeepSeek. Hassabis menyebut model AI buatan DeepSeek sebagai "karya terbaik yang pernah saya lihat dari China." Ia mengapresiasi rekayasa yang dilakukan oleh DeepSeek, yang menurutnya telah mengubah banyak hal pada skala geopolitik.