Tampang

STT GDC Memperkenalkan Penggunaan Kecerdasan Buatan di Fasilitas Data Center di Asia Tenggara

16 Jun 2024 18:15 wib. 42
0 0
Data Center
Sumber foto: google

Sebuah terobosan besar telah diumumkan oleh ST Telemedia Global Data Centres (STT GDC) yang siap memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) di fasilitas data center yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara. Lionel Yeo, CEO Asia Tenggara STTGDC, mengungkapkan bahwa perusahaan ini berupaya mendukung perjalanan bisnis dari era digital menuju era AI di Asia Tenggara, yang didorong oleh komputasi yang dipercepat sebagai motor utama inovasi kecerdasan buatan. Langkah ini menjadi sebuah tonggak sejarah bagi pengembangan teknologi AI di kawasan Asia Tenggara.

STT GDC, sebagai penyedia fasilitas data center, kini mengoperasikan fasilitas di enam negara kawasan Asia Tenggara, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Salah satu fokus perusahaan ini adalah menyediakan kapasitas untuk melayani klaster AI dan beban kerja komputasi secara umum, sehingga dapat menunjang pertumbuhan teknologi AI di wilayah tersebut.

Klaster AI telah aktif beroperasi di pusat data STT GDC di Singapura dan Thailand, dan perusahaan berencana untuk secara bertahap memperluas kehadiran klaster AI tambahan di Filipina, Indonesia, dan Malaysia dalam dua tahun mendatang. Tindakan ini akan memberikan akses fleksibel dan pembiayaan yang efektif bagi klaster komputasi dipercepat secara hiperskala serta membantu teknologi GPU terbaru di berbagai sektor industri, pemerintahan, dan penyedia layanan komputasi awan.

Fasilitas data center STT GDC di seluruh kawasan Asia Tenggara telah dirancang dan dilengkapi untuk menampung chip GPU terbaru, termasuk produk Blakwell dari NVIDIA dengan daya desain termal yang substansial. Hal ini membuat pencapaian rak-rak daya yang lebih tinggi dengan rentang daya dari 10 hingga 150KW per rak.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%