Pada tanggal 14 Maret 2025, Bank Indonesia resmi meluncurkan inovasi terbaru dalam sistem pembayaran, yang diberi nama QRIS Tap atau QRIS Tanpa Pindai. Layanan ini dirancang untuk menyederhanakan proses transaksi, terutama di sektor transportasi umum dan layanan masyarakat, termasuk rumah sakit dan universitas. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan pembayaran.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Dicky Kartikoyono, memaparkan bahwa saat ini QRIS Tap sudah dapat digunakan di 2.353 merchant yang tersebar di berbagai sektor. Rincian penggunaannya menunjukkan komposisi yang signifikan: terdapat 1.528 titik ritel, 134 penyedia jasa transportasi, 550 rumah sakit, 138 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta 3 lokasi parkir. Ini menunjukkan bahwa QRIS Tap tidak hanya berfokus pada satu sektor, melainkan merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Dalam konteks transportasi umum, QRIS Tap mulai diterapkan di 120 armada JRConn dan MRT, khususnya untuk rute Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Lebak Bulus, serta 12 armada Royal Trans. Dicky menjelaskan bahwa saat ini sistem pembayaran tersebut sedang dalam tahap peluncuran bertahap, terutama untuk perjalanan dengan tarif tunggal. “Kita fokus pada pengembangan sistem yang memudahkan pengguna, seperti perjalanan dari HI ke Lebak Bulus, yang merupakan rute tunggal untuk MRT. Di bus, sebagian besar armada juga telah menerapkan tarif tunggal, termasuk Royal Trans dan DAMRI,” ujarnya.
Penggunaan QRIS Tap di bus DAMRI menjadi salah satu faktor penting dalam membantu penumpang untuk lebih mudah dalam melakukan pembayaran. Dengan adanya sistem ini, penumpang tidak perlu lagi melakukan pemindahan QR code atau membawa uang tunai, yang tentu saja lebih praktis. Tidak hanya itu, pihak Bank Indonesia juga berencana untuk segera memperluas penggunaan QRIS Tap ke layanan transportasi lain, terutama TransJakarta dan LRT Jakarta, yang dijadwalkan akan mulai berlaku pada bulan Juni 2025.