Tampang.com | Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti menemukan bahwa pekerja perempuan dianggap sebagai kelompok yang paling rentan terhadap persaingan yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan (AI). Temuan ini menyoroti dampak signifikan teknologi modern terhadap tenaga kerja, terutama dalam konteks gender dan pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan di berbagai sektor.
Studi ini mengungkapkan bahwa perempuan yang bekerja di bidang-bidang seperti administrasi, layanan pelanggan, dan sektor lainnya yang berfokus pada tugas-tugas repetitif lebih berisiko kehilangan pekerjaan mereka akibat otomatisasi yang didorong oleh AI. “Kecerdasan buatan semakin banyak digunakan untuk menggantikan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh manusia, dan sayangnya, perempuan cenderung terwakili dalam sektor-sektor tersebut,” ujar salah satu peneliti yang terlibat dalam studi ini.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Keadaan ini berpotensi menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang serius. Dengan banyaknya perempuan yang mungkin kehilangan pekerjaan, terdapat kekhawatiran akan meningkatnya ketimpangan ekonomi dan sosial. “Kita perlu mempertimbangkan langkah-langkah untuk memastikan bahwa perempuan tidak hanya dipandang sebagai korban dalam era otomatisasi ini, tetapi juga sebagai bagian dari solusi,” tambah peneliti tersebut.