Meski konsepnya mudah, pendekatan ini tak pelak memunculkan problem yang menakutkan dalam desain pesawat terbang. Pesawat jet konvensional secara khusus didesain sebagai bagian dari bodi pesawat. Hampir seperti mesin mobil yang komponennya terpisah-pisah. Tapi karena scramjet membutuhkan ceruk udara yang panjang, maka perancangnya harus menyatukan ceruk tadi ke bagian depan bodi pesawat. Demikian pula, bagian belakang badan pesawat menjalankan sebagian mulut pipa buangan. Jadi, mesin dan badan pesawat menjadi susunan yang menyatu. Yang mesti dirancang dan dikembangkan sebagai satu unit.
Keuntungan dari scramjet ini diharapkan sebagai usaha yang bernilai. Khususnya bila mereka dapat menggantikan roket untuk penerbangan luar angkasa. Mesin roket harus membawa oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran di tanki. Juga menambahkan bagian yang amat besar pada pesawat ruang angkasa. Tapi tiupan oksigen dari udara memungkinkan pesawat ringan membawa muatan yang banyak ke orbitnya. Tambahan pula, scramjet menjanjikan buat mengantarkan roket berkecepatan tinggi dengan bahan bakar yang irit. Cukup menjanjikan untuk mengantarkan personil militer dan masyarakat angkasawan AS. Untuk masuk ke dalam program pengembangan yang lebih luas.