Tampang.com | Di tengah dominasi platform ojek online (ojol) seperti Gojek dan Grab, dua organisasi masyarakat besar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), turut meramaikan pasar dengan meluncurkan layanan ojol mereka sendiri. Zendo, yang dikelola oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU), dan NUjek, yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menawarkan solusi transportasi berbasis teknologi dengan berbagai layanan unik. Kehadiran kedua platform ini memberikan warna baru dalam dunia transportasi online di Indonesia.
Sejarah dan Layanan NUjek
NUjek pertama kali diperkenalkan pada tahun 2018 oleh Mochammad Ghozali, yang saat ini menjabat sebagai CEO NUjek. Aplikasi ini menawarkan berbagai layanan, seperti transportasi online, pengiriman barang, pesan-antar makanan, belanja kebutuhan harian, hingga penyediaan jasa profesional. Semua layanan ini dapat diakses melalui satu platform aplikasi mobile yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Berikut adalah layanan utama NUjek:
- nu-Ride: Transportasi antar-jemput untuk satu orang.
- nu-Taxi: Layanan taksi online dengan kapasitas hingga empat orang.
- nu-Fast: Pengiriman barang berukuran maksimal 30x30x30 cm dengan berat hingga 30 kg.
- nu-Cargo: Pengantaran barang berukuran besar dengan dimensi hingga 100x90x90 cm dan berat maksimal 150 kg.
- nu-Food: Pesan-antar makanan dan minuman dari berbagai restoran.
- nu-Mart: Layanan belanja kebutuhan harian.
- nu-Serv: Penyedia jasa profesional, seperti tukang, rental, atau guru privat.