Tampang

Biaya Bangun Kereta Cepat Rp780 Miliar/Km, Lebih Murah dari MRT?

8 Jun 2024 04:02 wib. 34
0 0
Biaya Bangun Kereta Cepat Rp780 Miliar/Km, Lebih Murah dari MRT?
Sumber foto: iStock

Dalam Rakernas Apeksi XVII yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juni, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa biaya pembangunan kereta cepat jauh lebih murah dibanding MRT. Hal ini disampaikan sebagai bagian dari upaya untuk mempersiapkan moda transportasi massal di setiap kota di Indonesia.

Salah satu poin utama yang disorot oleh Jokowi adalah kebutuhan akan pengembangan moda transportasi massal alternatif yang lebih ekonomis. Salah satunya adalah Autonomous Rapid Transit (ART) atau kereta tanpa rel yang menggunakan sistem magnet. Melalui pendekatan ini, Jokowi percaya bahwa pembangunan moda transportasi ini bisa dilakukan dengan biaya lebih terjangkau.

Menurut pernyataan Jokowi, kereta tanpa rel seperti ART mampu dioperasikan dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada kereta konvensional berbasis rel, seperti MRT. Dengan teknologi yang memungkinkan pengoperasian sepenuhnya menggunakan magnet, ART memiliki potensi untuk menjadi alternatif yang efisien dan hemat biaya.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengajak pemerintah daerah untuk bersinergi dalam pengembangan moda transportasi massal ini. Ia menawarkan skema bagi-bagi dana antara APBD dan APBN, dengan harapan bahwa masing-masing daerah dapat aktif berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur transportasi ini. Melalui pendekatan kolaboratif ini, diharapkan mampu mempercepat implementasi ART di berbagai kota di Indonesia.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Foto Game Indie
0 Suka, 1 Komentar, 19 Apr 2024

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%