Rencana Perusahaan AI AS untuk Mengalahkan China
Para petinggi ini menyampaikan kekhawatiran mereka mengenai dominasi China dalam hal adopsi teknologi AI. Sam Altman dari OpenAI mengatakan bahwa untuk mengalahkan China, AS perlu fokus pada peningkatan investasi infrastruktur kritis seperti pusat data yang lebih besar dan lebih banyak. Infrastruktur ini akan memungkinkan pengembangan dan akselerasi teknologi AI yang lebih cepat, yang sangat dibutuhkan agar AS tetap berada di puncak persaingan.
Selain itu, mereka juga menyoroti pentingnya pelatihan talenta dan pendidikan dalam mendukung adopsi AI. Agar dapat menciptakan ekosistem yang kuat untuk AI, AS perlu memastikan bahwa ada cukup tenaga kerja terampil yang siap untuk memajukan teknologi ini. Selain pelatihan talenta, dukungan terhadap penelitian dan pengembangan AI juga menjadi bagian penting yang perlu didorong oleh pemerintah dan sektor swasta.
Smith lebih lanjut menambahkan bahwa pelajaran yang dapat diambil dari persaingan 5G dengan Huawei adalah siapa pun yang lebih dulu menguasai teknologi tersebut akan memiliki posisi yang sulit digantikan. Ia juga mengingatkan bahwa banyak orang yang khawatir tentang potensi penyalahgunaan data pribadi jika teknologi AI China, seperti DeepSeek, menyebar secara global.
Mengubah Kebijakan Ekspor Chip AI
Salah satu fokus penting yang dibahas dalam sidang tersebut adalah soal kebijakan ekspor chip AI. Perusahaan-perusahaan teknologi AS yang hadir dalam sidang tersebut meminta kepada pemerintah AS untuk melonggarkan pembatasan ekspor chip AI. Mereka berpendapat bahwa promosi penggunaan AI di seluruh dunia merupakan hal yang sangat penting untuk kepentingan nasional AS. Salah satu alasan di balik permintaan ini adalah agar AS bisa mempertahankan dominasi teknologinya dan mencegah China mengambil alih teknologi yang dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih besar.
Pemerintah AS sendiri telah mengambil langkah-langkah pembatasan ekspor chip AI ke China dalam beberapa tahun terakhir, dengan alasan untuk menjaga keunggulan teknologi dan menghindari potensi penyalahgunaan teknologi AI oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan. Namun, dengan semakin pesatnya kemajuan AI di China, banyak pengamat yang berpendapat bahwa pembatasan ini justru bisa menghambat inovasi di AS dan membuka peluang bagi negara lain untuk memanfaatkan teknologi yang lebih maju.