Untuk diketahui, proyek DJI ini ternyata telah dikembangkan oleh Frank sejak masa kuliah 11 tahun lalu. Ia mengembangkan perusahaan itu dari kamar asramanya di University of Science & Technology Hong Kong, yang kemudian dikembangkan di Shenzhen, Tiongkok.
Saat ini, DJI telah menjelma menjadi salah satu perusahaan drone paling ternama. Bahkan, untuk kisaran harga US$ 1.000, produk-produk besutannya berhasil mendominasi pasar.
Menurut laporan terbaru, DJI diperkirakan telah berhasil menguasai 70 persen pangsa pasar pesawat tak berawak untuk keperluan rekreasi. Tak hanya drone, perusahaan ini juga dikenal meluncurkan produk lain, seperti handheld gimbals.
Produk terbaru DJI, yakni Spark yang dikenal memiliki ukuran terkecil pun sudah tersedia di pasar Indonesia. Drone ini diklaim memiliki bobot setara dengan kaleng soda.