Pada hari Jumat, layanan dari maskapai penerbangan hingga perbankan kembali pulih setelah gangguan Microsoft Windows mengacaukan sistem komputer selama beberapa jam. Insiden ini menyoroti kerentanan teknologi dunia yang saling terhubung. Setelah gangguan tersebut teratasi, perusahaan-perusahaan harus menghadapi penumpukan penundaan dan pembatalan penerbangan, janji medis yang terlewat, pesanan yang tertunda, dan masalah lain yang mungkin memerlukan waktu berhari-hari untuk diselesaikan.
Salah satu contoh dampaknya adalah pada maskapai penerbangan, di mana lebih dari 110.000 penerbangan komersial yang dijadwalkan pada hari Jumat mengalami lebih dari 5.000 pembatalan secara global. Delta Air Lines, misalnya, harus membatalkan 20% dari penerbangannya. Selain itu, berbagai maskapai di berbagai bandara di dunia melaporkan masalah dalam pelaksanaan tugas, termasuk penggunaan boarding pass yang ditulis tangan untuk mengatasi gangguan sistem. Situasi ini tidak hanya merugikan maskapai penerbangan, namun juga berdampak pada penumpang yang mengalami penundaan panjang.
Tidak hanya itu, perusahaan perbankan dan jasa keuangan juga terdampak. Mereka harus memperingatkan pelanggan tentang gangguan, sementara pedagang di pasar berbicara tentang masalah dalam melaksanakan transaksi. Di sektor kesehatan, penyedia layanan kesehatan di Amerika Serikat melaporkan gangguan yang memengaruhi pusat panggilan, portal pasien, dan operasi lainnya. Dampaknya menyebabkan sejumlah layanan medis harus menangani kasus darurat saja, dan ada kemungkinan pasien harus mengalami penundaan atau harus dijadwal ulang.