Singapura dan Malaysia sedang secara bersama-sama membangun jalur kereta api cepat baru senilai £2.3 miliar untuk menurunkan waktu perjalanan antara kedua negara tersebut secara signifikan.
Proyek tersebut bertujuan untuk memudahkan perjalanan antara kedua negara tetangga yang memiliki sejarah dan penduduk multiras. Dengan kereta api cepat ini, penumpang akan menyelesaikan perjalanan dalam waktu hanya enam menit, dibandingkan dengan waktu tempuh saat ini yang memakan berjam-jam.
Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, memperkirakan bahwa jalur tersebut akan selesai dibangun pada tanggal 1 Januari 2027, dengan kereta diharapkan mampu membawa 10.000 penumpang per jam ke arah dan balik dengan kecepatan hampir 50mph. Menteri Transportasi Singapura, Chee Hong Tat, menyoroti signifikansi proyek ini dalam meningkatkan kenyamanan dan memberikan manfaat bagi warga Singapura dan Malaysia dengan menyediakan hubungan darat yang vital antara kedua negara.
Kereta api cepat ini akan menjadi sarana transportasi yang penting bagi masyarakat kedua negara. Selain itu, proyek ini juga diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap aspek ekonomi, pariwisata, dan hubungan sosial antara Singapura dan Malaysia.
Dalam wawancara terkait proyek ini, Anthony Loke mengungkapkan bahwa kereta api cepat ini akan menjadi jawaban atas berbagai tantangan transportasi yang dihadapi oleh kedua negara. Dengan perjalanan yang lebih cepat dan efisien, kereta api cepat ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas dan memberikan solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk mobilitas penduduk di kedua negara.