Mars selama ini dikenal sebagai “saudara” dekat Bumi dan sering kali disebut sebagai kandidat kuat untuk hunian manusia di masa depan. Namun, riset terbaru NASA mengungkap fakta mencengangkan: proses pembentukan Mars ternyata sangat berbeda dengan Bumi—dan jauh lebih cepat.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah bergengsi Nature Communications, para ilmuwan dari NASA Johnson Space Center mengungkap bahwa Mars terbentuk hanya dalam hitungan beberapa juta tahun setelah kelahiran Tata Surya. Bandingkan dengan Bumi, yang memerlukan miliaran tahun untuk membentuk struktur intinya secara menyeluruh.
Penemuan ini bukan sekadar teori, melainkan hasil eksperimen suhu tinggi yang dilakukan dengan presisi tinggi oleh tim ilmuwan dari Divisi Astromaterials Research and Exploration Science (ARES) NASA. Penelitian ini mengubah paradigma lama tentang bagaimana planet-planet dalam Tata Surya terbentuk, terutama dalam konteks planet berbatu seperti Mars dan Bumi.
Struktur Mars: Terbentuk dari Perembesan Logam Saat Masih Padat
Selama ini, model pembentukan planet mengasumsikan bahwa inti planet baru bisa terbentuk ketika bagian dalam planet meleleh akibat panas peluruhan radioaktif, khususnya dari isotop seperti aluminium-26. Ini juga yang diyakini menjelaskan pembentukan Bumi yang memakan waktu sangat lama.
Namun, bukti dari meteorit Mars menunjukkan bahwa inti planet merah ini telah terbentuk jauh lebih awal, bahkan sebelum bagian dalamnya mencair sepenuhnya. Bagaimana bisa?
Eksperimen NASA memberikan jawabannya. Para peneliti memanaskan sampel batuan kaya sulfur pada suhu lebih dari 1.020°C. Suhu ini cukup tinggi untuk melelehkan logam-logam sulfida seperti besi dan nikel, namun tidak sampai melelehkan batuan silikat yang lebih keras.