Dari data penelitian yang dilakukan oleh Vectra, diketahui bahwa sistem SOC (Security Operation Center) kesulitan dalam menangani 67 persen dari seluruh peringatan dalam sistem data. Sebagian besar peringatan tersebut merupakan false positive atau aktivitas yang tidak berbahaya, yang mengakibatkan kurangnya efektivitas pada pekerjaan mereka.
Dalam mengatasi permasalahan ini, ARIA hadir dengan inovasi yang mencakup keseluruhan keamanan sistem, mulai dari identifikasi, deteksi, hingga respons terhadap insiden secara otomatis. Integrasi ketiga aspek keamanan ini dapat membantu perusahaan mencegah dan menangani serangan siber dengan lebih efektif, sehingga memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman kejahatan siber.
Di tengah meningkatnya ancaman kejahatan siber di Indonesia, perusahaan dituntut untuk memberikan perhatian lebih pada keamanan infrastruktur IT, terutama bagi yang menyimpan data sensitif seperti data pribadi konsumen. ARIA diharapkan dapat mempercepat dan memastikan kelancaran pekerjaan IT Security dalam melindungi sistem teknologi termasuk komputer, gadget seluler, server, jaringan, serta sistem elektronik dari serangan peretas.