Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Lenovo dalam mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan ke dalam lini produknya, termasuk PC, tablet, dan perangkat lainnya. CEO Lenovo, Yang Yuanqing, bahkan optimis bahwa PC berbasis AI akan menyumbang 25% dari total pengiriman perangkat Lenovo pada 2025, dan bisa meningkat drastis hingga 80% pada tahun 2027.
Yang menjadi sorotan adalah kerja sama Lenovo dengan DeepSeek, startup AI asal Tiongkok yang tengah naik daun. DeepSeek menawarkan solusi AI dengan biaya rendah namun tetap mampu bersaing dalam hal akurasi dan performa dengan sistem AI dari Amerika Serikat yang jauh lebih mahal. Kolaborasi ini membuat perangkat Lenovo semakin kompetitif, khususnya di pasar yang sensitif terhadap harga namun tetap membutuhkan teknologi canggih.
Unit Bisnis Infrastruktur Catat Pertumbuhan Signifikan
Selain dari sisi perangkat konsumen, Lenovo juga mencatat pertumbuhan yang mengesankan di sektor solusi infrastruktur. Divisi yang menangani layanan server dan teknologi cloud ini melaporkan lonjakan pendapatan sebesar 64% pada kuartal yang sama dibandingkan periode serupa tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Lenovo tidak hanya bergantung pada penjualan laptop dan PC, melainkan mulai memperkuat posisinya di sektor enterprise yang kini sangat bergantung pada infrastruktur digital.
Pertumbuhan ini menjadi sinyal positif bahwa meskipun unit konsumer menghadapi tekanan, unit bisnis enterprise Lenovo mampu menopang performa perusahaan secara keseluruhan, terutama dalam menghadapi transisi digital global.
Dampak pada Saham dan Respons Pasar
Namun, laporan keuangan ini tetap memberikan efek negatif di pasar modal. Saham Lenovo yang terdaftar di bursa Hong Kong turun 2,08% setelah laporan dirilis. Bahkan secara keseluruhan, saham Lenovo sudah terkoreksi 1,69% sepanjang tahun berjalan.