Tampang

Cara Mudah Membuat Tempe Bacem dengan Bumbu Tradisional Jawa

26 Jul 2024 11:09 wib. 100
0 0
Tempe Bacem dengan Bumbu Tradisional Jawa
Sumber foto: Google

Tempe bacem adalah salah satu hidangan khas dari Jawa Tengah dan Yogyakarta yang sangat digemari karena rasanya yang manis gurih dan aromanya yang khas. Bacem merupakan salah satu teknik memasak tradisional Jawa yang menggunakan campuran gula merah, kecap, dan berbagai bumbu lainnya. Proses pemasakan ini membuat tempe menjadi lebih lezat dan meresap dengan sempurna. 

 Bahanbahan:
 2 papan tempe, potong sesuai selera
 3 siung bawang putih, haluskan
 5 siung bawang merah, haluskan
 2 cm lengkuas, memarkan
 2 lembar daun salam
 100 gram gula merah, serut halus
 3 sdm kecap manis
 1 sdm air asam jawa
 1 liter air kelapa atau air biasa
 1 sdt garam
 1 sdt ketumbar bubuk
 Minyak goreng secukupnya

 Cara Membuat:

1. Persiapan Tempe: 
     Potong tempe menjadi beberapa bagian sesuai selera. Anda bisa memotongnya menjadi persegi panjang atau kotak kecilkecil. Potongan yang lebih kecil akan lebih cepat meresap bumbu.

2. Mempersiapkan Bumbu:
     Haluskan bawang putih dan bawang merah menggunakan ulekan atau blender.
     Memarkan lengkuas dan siapkan daun salam untuk digunakan nanti.

3. Membuat Baceman:
     Panaskan sedikit minyak di dalam wajan. Tumis bawang putih dan bawang merah yang telah dihaluskan hingga harum.
     Masukkan lengkuas dan daun salam ke dalam tumisan, aduk rata.

4. Proses Memasak:
     Tambahkan air kelapa atau air biasa ke dalam wajan. Air kelapa akan memberikan rasa yang lebih khas dan manis alami pada tempe bacem.
     Masukkan gula merah yang sudah diserut halus, kecap manis, air asam jawa, garam, dan ketumbar bubuk. Aduk rata hingga semua bumbu larut.
     Masukkan potongan tempe ke dalam wajan. Pastikan tempe terendam dalam air dan bumbu.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Partai Lebih Mengutamakan Aspirasi Rakyat atau Kekuasaan?