Tampang.com | Laporan terbaru dari Institut keamanan siber, Entrust, mengungkapkan bahwa mata uang digital kripto kini telah menjadi sasaran utama bagi para penipu yang melancarkan aksinya. Dalam ringkasan Laporan Penipuan Identitas 2025, Entrust menunjukkan bahwa tingkat penipuan di platform mata uang kripto mencapai angka mengkhawatirkan yakni 9,5% sepanjang tahun 2024. Angka ini mengalami lonjakan signifikan dari year-on-year yang sebelumnya tercatat hanya 6,4% di tahun 2023.
Melalui laporan tersebut, Entrust menjelaskan, “Dengan tingkat dugaan penipuan yang sudah menyentuh angka 9,5%, hal ini menunjukkan bahwa kripto hampir dua kali lipat dari dua sektor lainnya yang juga terdampak parah.
Dua bidang tersebut adalah peminjaman (lending) yang mencatatkan tingkat penipuan sebesar 5,4% dan perbankan tradisional yang berada di angka 5,3%.” Ini menunjukkan bahwa para penipu kini lebih memilih sektor kripto sebagai ladang subur untuk menjalankan praktik mereka.
Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi tingginya angka penipuan ini adalah lonjakan harga mata uang kripto yang mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2024. Fenomena ini tentu menarik perhatian banyak investor, baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru terjun ke dalam dunia kripto, sehingga mempermudah para penipu untuk melakukan aksinya.
Blockaid, sebuah startup yang bergerak di bidang keamanan, menyebutkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan data mengenai 71 juta potensi serangan yang terjadi di dunia kripto. Hal ini berpotensi merugikan para korban hingga mencapai nilai fantastis sekitar US$5,3 miliar pada tahun 2024.