Namun, meskipun kebijakan baru ini disambut positif oleh Trump, masih ada pertanyaan tentang apakah perubahan ini akan cukup untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Meta dalam beberapa tahun terakhir.
Kritik terhadap kebijakan Meta terkait penghapusan cek fakta ini kemungkinan akan datang dari berbagai pihak, terutama dari mereka yang khawatir bahwa kebebasan berbicara yang lebih terbuka dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah atau berbahaya.
Di sisi lain, kebijakan ini juga bisa menjadi upaya untuk menanggapi peraturan-peraturan yang semakin ketat, terutama di wilayah Eropa. Dengan regulasi yang semakin ketat terkait pengelolaan konten, Meta harus menyeimbangkan antara kebebasan berbicara dan kewajiban untuk menangani konten berisiko.
Langkah penggantian program cek fakta dengan sistem catatan komunitas ini bisa jadi merupakan langkah pertama Meta untuk menghadapi tantangan hukum dan regulasi yang semakin kompleks.
Tentu saja, perubahan kebijakan ini juga akan mempengaruhi cara pengguna berinteraksi di platform Meta. Masyarakat akan memiliki kesempatan lebih banyak untuk berpartisipasi dalam diskusi tanpa khawatir tentang adanya sensor atau penilaian dari pihak ketiga. Namun, ini juga bisa memunculkan tantangan baru terkait penyebaran informasi yang tidak terverifikasi atau hoaks yang sulit dibedakan dari informasi yang sah.
Dengan latar belakang kebijakan ini, Meta dan Trump tampaknya semakin terhubung dalam visi yang serupa mengenai kebebasan berbicara di platform digital. Ke depan, kita akan melihat apakah kebijakan ini akan berhasil membawa perubahan positif bagi Meta dan apakah itu akan mempengaruhi hubungan antara perusahaan teknologi besar dan pemerintah AS yang semakin tegang terkait isu kebebasan berbicara, pengaruh luar negeri, dan regulasi media sosial.