Kemitraan dengan Apple memberi Alibaba akses langsung ke pasar kelas atas, sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk AI mereka. Ini adalah pukulan telak bagi kompetitor lokal, dan bisa membuka jalan bagi ekspansi yang lebih luas—bahkan ke luar negeri.
Namun bagi Apple, kesepakatan ini menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, mereka berhasil menjaga eksistensinya di pasar China yang sangat besar dan strategis. Di sisi lain, reputasi Apple sebagai perusahaan yang mengutamakan privasi, keamanan data, dan kebebasan informasi bisa dipertaruhkan jika terlalu tunduk pada regulasi otoriter.
Diamnya Apple dan Alibaba Memperkuat Spekulasi
Baik Apple maupun Alibaba belum memberikan pernyataan resmi terkait kekhawatiran pemerintah AS maupun detail teknis dari kolaborasi ini. Sikap diam ini justru semakin memicu spekulasi publik mengenai sejauh mana kerja sama mereka berlangsung dan dampak jangka panjangnya bagi geopolitik teknologi global.
Kondisi ini mencerminkan betapa rumitnya dunia bisnis teknologi saat ini, yang tidak lagi hanya soal produk dan layanan, tapi juga soal politik, etika, dan kekuasaan. Ketika dua kekuatan ekonomi terbesar dunia saling berinteraksi melalui jalur teknologi, dampaknya bisa terasa sampai ke kebijakan luar negeri dan hubungan antarnegara.