Kasus ini juga memperlihatkan pentingnya integrasi antara lembaga keuangan dan institusi pengawas agar penanganan terhadap transaksi mencurigakan bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan kenyamanan dan hak nasabah. Ketika koordinasi antar lembaga tidak berjalan mulus, yang menjadi korban adalah masyarakat biasa yang menjalankan aktivitas finansial secara normal.
Sebagai bentuk respons terhadap isu ini, sejumlah warganet mengimbau sesama nasabah yang mengalami pemblokiran untuk segera menghubungi layanan pelanggan masing-masing bank dan terus memantau status rekening mereka. Pengalaman Asmara yang berhasil mendapatkan penanganan dari Halo BCA menjadi contoh bahwa komunikasi dengan pihak bank masih memungkinkan untuk menyelesaikan persoalan ini secara bertahap.
Hingga artikel ini dibuat, pihak Bank Jago maupun PPATK belum mengeluarkan pernyataan resmi yang menjelaskan secara rinci alasan di balik pemblokiran rekening sejumlah nasabah. Publik tentu menantikan jawaban dan langkah konkret agar kasus serupa tidak kembali terjadi tanpa penjelasan yang jelas.