Meskipun demikian, kontroversi terkait kontrak teknologi dengan pemerintah atau lembaga yang terlibat dalam sengketa politik atau konflik regional kemungkinan akan terus muncul di masa depan. Ini menegaskan perlunya perusahaan-perusahaan teknologi untuk memiliki kebijakan yang jelas dan terbuka terkait keterlibatan mereka dalam proyek-proyek yang berpotensi kontroversial.
Terlepas dari perdebatan tersebut, tindakan Google untuk mengakhiri hubungan kerja dengan 28 karyawan yang terlibat dalam protes ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara perusahaan dan karyawannya, serta pentingnya keterlibatan pekerja dalam pembentukan kebijakan dan praktek-praktek perusahaan. Masalah ini juga menyoroti perlunya dialog terbuka dan saling pengertian antara pihak-pihak yang terlibat dalam hal proyek-proyek teknologi yang memiliki dampak yang kompleks dan meluas.
Kasus ini menggambarkan betapa pentingnya perusahaan teknologi untuk mempertimbangkan implikasi sosial dan politik dari keputusan bisnis mereka, serta mendengarkan suara para pekerja yang berusaha menyuarakan keprihatinan mereka. Dalam menghadapi permasalahan etika dan sosial, terbuka dialog dan komunikasi yang inklusif akan menjadi kunci dalam membangun dunia teknologi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat global.