Di tengah isu panas seputar potensi akuisisi Gojek oleh pesaing regionalnya, Grab, CEO GoTo, Patrick Walujo, tampil memberikan pernyataan tegas: Gojek adalah tuan rumah di negeri sendiri. Dalam acara Apresiasi Mitra Juara Gojek & GoPay 2025, Patrick menyampaikan komitmen kuat GoTo untuk mempertahankan jati diri Gojek dan GoPay sebagai kebanggaan karya anak bangsa yang terus mendukung perekonomian Indonesia.
Pernyataan ini muncul ketika rumor akuisisi layanan ride-hailing Gojek oleh Grab mulai ramai diperbincangkan publik dan media. Namun, Patrick menggarisbawahi bahwa Gojek dan GoPay adalah representasi nyata dari semangat lokal yang berjuang dan berkembang bersama mitra-mitra di seluruh Indonesia.
Gojek dan GoPay: Simbol Semangat Nasionalisme Digital
Dalam pidatonya di hadapan ribuan mitra driver Gojek dan pengguna GoPay, Patrick mengatakan bahwa keberhasilan Gojek tak lepas dari kerja keras dan dedikasi para mitra. Ia menyebut, dengan senyum tulus dan layanan yang terbaik, para mitra telah menjadikan Gojek dan GoPay sebagai simbol kebanggaan dan pembuktian bahwa anak bangsa bisa berjaya di tanah sendiri.
“Bapak dan Ibu semua telah menjadikan Gojek dan GoPay bukan hanya sebagai alat mencari nafkah, tapi juga sebagai bukti nyata bahwa karya anak bangsa mampu bersaing dan menang di rumah sendiri,” ungkap Patrick di acara tersebut, Sabtu, 14 Juni 2025.
Ia juga menegaskan bahwa perjuangan ini tidak hanya soal bisnis, tapi juga bentuk nyata kontribusi terhadap roda ekonomi nasional dan perjuangan bersama untuk kesejahteraan keluarga.
Tiga Komitmen Utama GoTo: Sejahtera, Aman, dan Didengar
Patrick memaparkan bahwa Gojek dan GoPay terus menjalankan tiga komitmen besar terhadap mitra, yaitu: