Selain memaksa penjualan Chrome, Departemen Kehakiman AS juga mengatasi berbagai aspek lain terkait praktik monopoli yang dilakukan Google. Langkah-langkah tersebut termasuk larangan bagi Google untuk menjalin kesepakatan dengan pihak ketiga seperti Apple dan Samsung, serta larangan untuk memberi preferensi terhadap mesin pencari mereka dibandingkan dengan produk sejenis yang dimiliki oleh perusahaan lain.
Menariknya, perintah ini juga mencegah Google untuk melancarkan strategi yang dapat dianggap merugikan pesaing baru, seperti melalui akuisisi, investasi, atau kerja sama yang mengarah pada perlakukan yang tidak adil terhadap persaingan di pasar digital.
Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah AS untuk menjaga iklim persaingan yang seimbang dalam dunia bisnis digital, terutama di tengah dominasi Google dalam bisnis mesin pencarian dan iklan digital.
Dalam laporan keuangan Alphabet, induk usaha Google, terungkap bahwa pendapatan iklan dari mesin pencarian menyumbangkan sekitar US$ 49,4 miliar dari total pemasukan perusahaan tersebut selama kuartal III tahun 2024.
Dengan langkah yang diambil oleh Departemen Kehakiman AS, dapat disimpulkan bahwa penekanan terhadap Google untuk menjual Chrome merupakan langkah paling agresif pemerintah federal AS dalam menjaga iklim persaingan usaha sejak pemecahan Microsoft pada tahun 2000.