Tampang

Copenhill: Bukit Sampah yang Jadi Surga Rekreasi

26 Jul 2024 04:18 wib. 170
0 0
CopenHill
Sumber foto: unthinkablebuild.com

Copenhill, atau yang juga dikenal sebagai Amager Bakke, adalah sebuah inovasi revolusioner yang mengubah cara kita memandang pengelolaan sampah. Terletak di Kopenhagen, Denmark, bangunan ini bukan hanya sebuah pembangkit listrik tenaga sampah, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik dengan berbagai fasilitas rekreasi.

Transformasi Sampah Menjadi Energi dan Hiburan

   Copenhill dirancang oleh Bjarke Ingels Group (BIG) sebagai respon terhadap tantangan global terkait perubahan iklim dan pengelolaan limbah. Konsepnya sederhana namun brilian: mengubah sampah menjadi sumber energi bersih sambil menawarkan ruang publik yang menarik bagi masyarakat.

  1. Pembangkit Listrik: Di dalam bangunan ini, sampah dibakar pada suhu tinggi untuk menghasilkan uap yang kemudian menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Proses ini tidak hanya menghasilkan energi bersih, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembuangan sampah di tempat pembuangan akhir.
  2. Bukit Ski Buatan: Salah satu fitur paling mencolok dari Copenhill adalah lereng ski buatan yang dibangun di sisi luar bangunan. Dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah, salju buatan dapat diproduksi sepanjang tahun, memungkinkan pengunjung untuk menikmati olahraga musim dingin di tengah kota.
  3. Area Rekreasi: Selain lereng ski, Copenhill juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas rekreasi lainnya, seperti jalur hiking, taman bermain, restoran, dan area piknik. Bangunan ini dirancang untuk menjadi ruang publik yang inklusif, di mana masyarakat dapat berkumpul, berolahraga, dan menikmati keindahan alam.
<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Daftar Bank Bangkrut hingga Juli 2024
0 Suka, 0 Komentar, 26 Jul 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.