Tampang

Zhong Shanshan Kritik Pinduoduo: Perang Harga dan Kelalaian Pemerintah China

27 Nov 2024 08:41 wib. 95
0 0
Zhong Shanshan Kritik Pinduoduo: Perang Harga dan Kelalaian Pemerintah China
Sumber foto: Bloombergtechnoz.com

Orang terkaya di China saat ini, Zhong Shanshan, yang juga merupakan pendiri perusahaan minuman Nongfu Springs, mengkritik kehadiran platform belanja online Pinduoduo (PDD) Holdings, induk perusahaan ecommerce Temu. Berdasarkan data dari Forbes, kekayaan Zhong mencapai US$ 51,7 miliar atau setara dengan Rp 822 triliun.

Pada saat kunjungan ke sebuah daerah di China timur, Zhong menuduh PDD Holdings menciptakan perang harga yang merusak berbagai perusahaan dan industri di tengah-tengah kemerosotan ekonomi China. Dalam rangkaian pernyataan yang sangat jarang diungkap, Zhong juga mengkritik pemerintah China, mempertanyakan kemandiriannya dalam mencegah tren harga yang sangat rendah.

Kompetisi yang semakin memanas di pasar e-commerce telah memimpin pada sistem penetapan harga yang tidak sehat, dengan platform seperti Pinduoduo yang dianggap mendesak harga lebih rendah, merugikan merek-merek China dan industri di negara itu. "Platform internet telah menjatuhkan sistem harga [kami]. Secara khusus, sistem penetapan harga Pinduoduo telah menyebabkan kerugian besar pada merek-merek China dan industri di sana," ungkap Zhong seperti yang dikutip oleh media milik pemerintah China, The Paper.

Kritiknya terhadap pemerintah juga terdengar jelas saat Zhong menyoroti kurangnya intervensi pemerintah terhadap tren tersebut. "Pemerintah belum mengintervensi orientasi industri ini, dan saya pikir pemerintah telah lalai dalam tugasnya," kata dia, menurut transkrip yang diterbitkan oleh Sina Technology dan dalam beberapa video yang dibagikan oleh website berita, dikutip dari CNN.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.