Perangkat yang Berpikir dan Bertindak Seperti Asisten Pribadi
Para analis menyebut proyek ini sebagai langkah menuju AI ambient computing, yaitu pengalaman teknologi yang tidak terasa seperti sedang menggunakan perangkat, tetapi lebih seperti berinteraksi dengan asisten cerdas yang menyatu dalam kehidupan.
Beberapa kemampuan ChatGPT saat ini bahkan sudah mengarah ke sana. Misalnya:
-
Menulis teks atau membantu komunikasi.
-
Mencari informasi yang lebih cepat dan akurat dibandingkan pencarian web tradisional.
-
Membuat konten gambar dan teks.
-
Asisten suara yang lebih responsif dari Siri atau Alexa.
-
Memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi pengguna.
Generasi Muda Sudah Siap Beralih ke AI
Adopsi teknologi ini terlihat semakin luas, khususnya di kalangan generasi muda. Data terbaru menunjukkan hampir sepertiga dari mereka telah berlangganan layanan ChatGPT versi premium. Mereka merasa nyaman berinteraksi dengan AI, dan tak lagi bergantung sepenuhnya pada HP.
Menariknya, pengguna iPhone kini juga bisa mengganti Siri dengan ChatGPT, menunjukkan bahwa AI telah menyusup ke dalam ekosistem teknologi yang sudah mapan dan mampu melengkapi atau bahkan menggantikan fungsi inti ponsel.
Jika Sukses, Smartphone Bisa Jadi Teknologi Usang
Dampak dari perubahan ini sangat luas. Bila OpenAI dan Ive berhasil menciptakan perangkat pengganti HP yang revolusioner, maka berbagai industri bisa terdampak:
-
Industri manufaktur smartphone bisa menurun karena permintaan menurun drastis.
-
Pengembang aplikasi harus beradaptasi dengan antarmuka dan platform berbasis AI.
-
Layanan kesehatan mental bisa memanfaatkan AI untuk interaksi emosional dan dukungan psikologis.
-
Pendidikan akan terdorong ke sistem pembelajaran personal berbasis AI, lebih adaptif terhadap kebutuhan siswa.
Namun, transformasi ini tentu tak mudah. Hambatan besar masih mengadang, mulai dari isu privasi, keterbatasan teknologi, hingga resistensi kebiasaan lama pengguna yang masih melekat pada smartphone.