Demi mendukung keberlanjutan, hampir semua mobil terbang modern menggunakan tenaga listrik sebagai sumber energi utama. Baterai canggih berdaya tinggi dirancang agar sanggup menopang perjalanan udara jarak pendek hingga menengah dengan waktu terbang antara 20 hingga 60 menit.
Ditambah dengan AI autopilot system, pengemudi cukup menentukan tujuan, dan kendaraan akan menavigasi jalur udara teraman secara otomatis. Teknologi ini memanfaatkan peta 3D kota, sensor lidar, serta jaringan komunikasi real-time untuk menghindari tabrakan dan gangguan cuaca.
Potensi Manfaat dalam Mobilitas Perkotaan
Kehadiran mobil terbang dapat membawa revolusi besar dalam sistem transportasi kota yang semakin padat. Beberapa manfaat utamanya antara lain:
-
Mengurangi kemacetan lalu lintas darat secara drastis.
-
Transportasi darurat lebih cepat, seperti evakuasi medis atau bencana.
-
Mempercepat perjalanan bisnis dan logistik di tengah kota.
-
Menghubungkan titik-titik terpencil atau sulit dijangkau dengan kendaraan darat biasa.
Bayangkan seorang pebisnis bisa menempuh perjalanan dari Jakarta Selatan ke Bandara Soekarno-Hatta hanya dalam 10 menit, tanpa perlu melewati tol yang macet.
Tantangan Hukum, Infrastruktur, dan Keamanan
Namun, tantangan besar masih menghadang sebelum mobil terbang bisa digunakan secara luas. Di antaranya: