Regulasi lalu lintas udara perkotaan yang belum tersedia.
Kebutuhan infrastruktur vertiport, yakni tempat mendarat dan mengisi ulang baterai mobil terbang.
Keamanan teknologi autopilot, terutama untuk menghindari insiden di udara.
Harga produksi tinggi, yang membuat kendaraan ini masih sangat mahal untuk pasar umum.
Otoritas transportasi dan udara di berbagai negara kini bekerja sama untuk menyusun standar dan aturan main agar penggunaan mobil terbang bisa dilakukan secara aman, efisien, dan terintegrasi dengan sistem transportasi lain.
Siapkah Dunia Menyambut Era Mobil Udara?
Saat ini, uji coba sudah dilakukan di kota-kota seperti Dubai, Los Angeles, Seoul, hingga Singapura. Kendaraan ini diterbangkan dalam rute pendek dan terbatas, sebagai simulasi penggunaan komersial di masa depan.
Dalam beberapa tahun ke depan, mobil terbang diprediksi akan mulai hadir sebagai layanan taksi udara eksklusif di kawasan elite. Jika adopsi berjalan lancar dan teknologi semakin terjangkau, bukan tidak mungkin kendaraan ini akan menjadi moda transportasi umum yang populer.
Dunia perlahan-lahan benar-benar bersiap meninggalkan jalanan, dan berpindah ke langit.