Bitcoin saat ini mengalami penurunan harga yang signifikan setelah mencapai All Time High (ATH) pada 17 Desember 2024. Komentar Hawkish The Fed tentang risiko inflasi dan pemotongan suku bunga telah menjadi pemicu utama dari tren penurunan harga saat ini.
Aset kripto secara keseluruhan telah kehilangan hingga US$200 miliar dalam dua hari, mengakibatkan turunnya kapitalisasi pasar total menjadi sekitar US$3,3 triliun. Dengan koreksi yang terjadi, semua keuntungan yang terjadi di bulan Desember lenyap, membawa nilai pasar kembali ke level November.
Riset Analis Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan bahwa Bitcoin menghadapi tekanan seiring dengan aksi profit taking dan likuidasi besar-besaran, ditambah dengan pernyataan Hawkish dari The Fed yang memperkuat dolar AS. Namun demikian, apabila Bitcoin mampu bertahan di level support US$91.000 dan US$85.000, masih ada peluang untuk menguji kembali resistance di atas US$100.000.
Berdasarkan data dari Bloomberg, pada Jumat, harga Bitcoin tercatat berada di angka US$96.282, mengalami penurunan tajam setelah mencapai level tertinggi sebelumnya. Penurunan ini memperparah kondisi Bitcoin dari level ATH di angka US$108.356 sebelumnya.
Tren Harga Bitcoin
Bitcoin telah mengalami penurunan signifikan dari level tertingginya (ATH) di angka US$108.356, saat ini berada pada angka US$96.282 pada Jumat (27/12/2024) tengah hari. Di sisi lain, dalam rentang waktu Tahun Keuangan (Year to Date/YTD), harga Bitcoin telah mengalami kenaikan sebesar 127%.