Skala Lebih Besar, Cuan Lebih Tebal
Berbeda dengan Egi yang masih dalam tahap awal, Sabil adalah pelaku bisnis penyewaan HP yang sudah berkecimpung lebih dari tiga tahun. Ia memiliki tujuh unit Samsung Galaxy S Series, termasuk Galaxy S22, S23, dan S24.
Harga sewa yang dipatok per unit bervariasi, mulai dari Rp450.000 hingga Rp850.000 per hari, tergantung tipe HP dan jenis acara yang membutuhkan perangkat tersebut.
Dalam praktiknya, Sabil mengungkap bahwa setelah dipotong biaya operasional seperti admin dan transportasi sebesar Rp150.000, keuntungan bersih yang bisa ia peroleh untuk setiap penyewaan Galaxy S24 bisa mencapai Rp600.000.
“Biasanya dikurangi Rp150.000 untuk transportasi dan COD, sisanya ditabung buat beli unit baru,” ujarnya.
Tantangan dan Solusi: Belajar dari Pengalaman
Meski bisnis ini cukup menjanjikan, bukan berarti tanpa tantangan. Sabil pernah mengalami kejadian kurang menyenangkan seperti unit rusak dan hilang. Namun, ia bersyukur karena penyewa bertanggung jawab dan bantuan dari pihak kepolisian mempermudah penyelesaian masalah.
Kejadian semacam ini justru menjadi pelajaran berharga. Dari sana, ia lebih berhati-hati dalam proses penyewaan, memperbaiki sistem administrasi, dan mengedukasi penyewa tentang tanggung jawab menjaga barang yang mereka pinjam.
Mengapa Permintaan Sewa HP Premium Meningkat?
Peningkatan permintaan sewa HP premium seperti Samsung Galaxy S Series bukan tanpa alasan. Banyak pengguna yang membutuhkan perangkat dengan kamera dan performa tinggi untuk mendokumentasikan momen spesial seperti konser, acara keluarga, hingga produksi konten digital.
Namun, tidak semua orang mampu membeli atau merasa perlu memiliki perangkat semahal itu. Oleh karena itu, menyewa menjadi solusi praktis dan ekonomis, apalagi jika hanya digunakan dalam jangka pendek.
Hal inilah yang mendorong tumbuhnya bisnis ini. Dari sisi pengusaha, penyewaan HP memberikan return of investment (ROI) yang cepat, dan dari sisi konsumen, mereka mendapatkan akses ke teknologi terkini dengan biaya lebih terjangkau.