Neurosis noogenic. Ini adalah salah satu kondisi kepribadian yang sering dihadapi oleh orang-orang yang hidup di abad 21 seperti sekarang ini. Kondisi yang timbul di tengah ritme kerja yang sangat tinggi, tuntutan pekerjaan luar biasa banyaknya, dan (mungkin) interaksi sosial antar manusia semakin tergeserkan prioritasnya dibandingkan dunia ‘kerja’. Kondisi kepribaidan ini ternyata bukan hanya bisa dihadapi oleh orang dewasa saja, namun bisa juga dihadapi oleh anak-anak. Dan ternyata yang menghadapinya memang bisa siapa saja, tak pandang bulu. Karena masalah ini bisa terjadi pada orang dengan segala macam latarbelakang. Tak peduli lapisan sosial, pendidikan, kondisi ekonomi, ia bisa menimpa siapapun. Salah jika kita menyebutkan bahwa kondisi kepribadian ini hanya dihadapi oleh orang lulusan sekolah menengah saja, atau hanya dihadapi oleh orang dengan kesulitan ekonomi. Kondisi kepribadian ini bisa dijumpai pada orang yang sama sekali tak ada kesulitan ekonomi, juga bisa dijumpai pada orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi.
Apa sih neurosis noogenic ini? Jika kamu merasa beberapa gejala seperti di bawah ini, ada kemungkinan kamu terkena neurosis noogenic. Gejala-gejalanya antara lain:
Jika kamu mengalami kebosanan dengan rutinitas. Jika dalam menghadapi rutinitas, kamu merasa sangat bosan dengan siklusnya: bangun, mandi, sarapan, berangkat ke kantor, menuntaskan tumpukan pekerjaan, makan siang, pulang, mandi, tidur, bangun, terus berulang, dan berulang. Bahkan kamu bosan dengan memikirkan menu makan siangmu, bagaimana kamu pulang kerja, dan lain sebagainya. Seakan semua tak berarti, tak menantang, dan tak menarik lagi untukmu.