Apple Inc. tampaknya semakin serius dalam mengejar ketertinggalannya di bidang kecerdasan buatan (AI). Perusahaan teknologi raksasa ini baru saja menunjuk Kim Vorrath, seorang eksekutif berpengalaman yang dikenal sebagai "pemecah masalah" dan ahli dalam mengelola proyek berskala besar. Vorrath akan mendukung John Giannandrea, Kepala AI Apple, dalam mempercepat pengembangan Siri dan proyek AI lainnya.
Menurut sumber anonim yang dikutip Bloomberg News pada Selasa (28 Januari 2025), Vorrath memiliki rekam jejak panjang di Apple, dengan pengalaman lebih dari tiga dekade. Ia berperan besar dalam sejumlah proyek besar, mulai dari peluncuran iPhone pertama hingga pengembangan sistem operasi seperti iOS, iPadOS, dan macOS. Bahkan, ia juga terlibat dalam pengembangan perangkat lunak untuk Vision Pro, headset realitas campuran yang dirilis pada Februari 2024.
Kini, dengan jabatan barunya, Vorrath diharapkan dapat membawa disiplin serta pendekatan khas Apple dalam pengembangan produk ke dalam divisi AI mereka. Ia akan bekerja bersama eksekutif lainnya, seperti Cindy Lin, Marc Schonbrun, serta mantan Kepala Manajemen Program, Kelsey Peterson.
Mengapa AI Jadi Prioritas Utama Apple?
Langkah Apple menunjuk Vorrath ini menunjukkan betapa pentingnya AI bagi masa depan perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, Apple tampak tertinggal dari para pesaingnya seperti OpenAI, Google, dan Meta, yang telah lebih dulu mengembangkan teknologi AI canggih.
Saat pertama kali diperkenalkan pada 2011, Siri dianggap sebagai terobosan dalam dunia asisten virtual. Namun, seiring waktu, kemampuannya dinilai tidak berkembang sepesat chatbot modern seperti ChatGPT yang mampu memahami konteks dan memberikan jawaban lebih kompleks.