Tampang.com | Kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif kian mencengangkan dunia. Dari menciptakan gambar realistik, menulis artikel, menyusun musik, hingga membuat video sinematik, teknologi ini menembus batas-batas imajinasi manusia. Namun di balik kemajuan tersebut, muncul kekhawatiran besar: apakah kreativitas manusia akan segera digantikan oleh algoritma?
AI yang Bisa Segalanya, Tapi Apakah Punya Rasa?
AI generatif mampu menghasilkan karya yang secara visual dan teknis sangat mengesankan. Namun banyak yang mempertanyakan apakah mesin bisa menciptakan makna, rasa, dan jiwa dalam sebuah karya seperti manusia.
“Algoritma bisa meniru, tapi apakah bisa merasakan kehilangan? Bisa membayangkan cinta?” ujar Intan, seniman digital yang mulai merasa tersisih di tengah gelombang AI.
Pekerjaan Kreatif Mulai Tergeser
Tak hanya seniman, pekerja kreatif dari penulis, desainer, editor hingga musisi kini merasa terancam. Platform berbasis AI yang dapat menghasilkan output dalam hitungan detik mulai menggantikan proses kreatif manual yang selama ini dihargai tinggi. Bahkan beberapa perusahaan mulai mengandalkan AI untuk kebutuhan konten harian mereka.