Tampang

Tesla Kian Terjepit: Elon Musk Buka Suara soal Produksi Macet dan Perang Tarif Global

25 Apr 2025 11:24 wib. 33
0 0
Tesla Kian Terjepit: Elon Musk Buka Suara soal Produksi Macet dan Perang Tarif Global
Sumber foto: iStock

Perusahaan mobil listrik raksasa, Tesla, tengah menghadapi gelombang krisis yang tak kunjung mereda. Mulai dari aksi boikot yang meluas hingga tekanan ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, semua menambah beban bagi perusahaan yang dinakhodai Elon Musk ini. Kondisi ini menjadi ancaman serius terhadap stabilitas bisnis Tesla yang selama ini sangat bergantung pada rantai pasok dari China.

Penyebab utama dari krisis ini berasal dari kebijakan pemerintah AS yang memberlakukan tarif impor baru terhadap barang-barang dari China, dengan nilai mencapai 145%. Sebagai tanggapan, China pun tidak tinggal diam. Negara tirai bambu tersebut membalas dengan tarif serupa hingga 125% terhadap barang-barang dari Amerika, serta membatasi ekspor beberapa komponen penting, termasuk mineral tanah jarang dan magnet khusus yang digunakan Tesla untuk memproduksi teknologi canggih seperti robot humanoid bernama Optimus.

CEO Tesla, Elon Musk, dalam laporan terbaru kepada investor, mengakui bahwa pembatasan ekspor tersebut membuat proses produksi robot Optimus terganggu secara signifikan. Tesla kini tengah berupaya untuk mendapatkan lisensi khusus agar tetap bisa mengimpor magnet tanah jarang dari China. Namun, proses ini tentu saja tidak mudah di tengah meningkatnya tensi geopolitik.

Kondisi ini berdampak besar pada kinerja keuangan Tesla. Saham perusahaan tersebut sepanjang tahun 2025 mengalami penurunan tajam, yakni sebesar 33,89%. Tak hanya itu, laba bersih pada kuartal pertama tahun ini juga terjun bebas sebesar 71% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angka ini mencerminkan betapa kerasnya tekanan yang dihadapi perusahaan dalam waktu singkat.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?