Tampang.com | Sejumlah perusahaan di Indonesia mulai menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menilai performa karyawan. Dengan menggunakan sistem pemantauan otomatis, kinerja pegawai bisa dievaluasi berdasarkan data real-time—mulai dari waktu kerja aktif, respons email, hingga output pekerjaan.
Namun, kemudahan ini justru menimbulkan tanda tanya: Apakah AI membawa efisiensi, atau justru memperluas pengawasan hingga ke ruang pribadi pekerja?
Data Pekerja Jadi Komoditas
Dalam beberapa sistem yang telah digunakan, AI mampu menganalisis produktivitas berdasarkan pola aktivitas digital. Namun, banyak pihak khawatir data yang dikumpulkan berpotensi disalahgunakan.
“Pekerja tidak selalu diberi tahu data apa saja yang direkam dan bagaimana itu digunakan. Ini melanggar prinsip transparansi,” ujar Reni Fadilah, peneliti etika digital dari Digital Ethics Forum Indonesia.