Juru bicara Militer Israel, Daniel Hagari, pada Rabu (19/6) mengakui bahwa mereka tidak dapat menghancurkan Hamas. Kampanye militer Israel di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023 bertujuan untuk melenyapkan Hamas, namun setelah delapan bulan serangan, Hamas masih kuat dan tetap melawan dengan gigih. Hagari menyatakan bahwa mengatakan mereka akan melenyapkan Hamas adalah upaya untuk menipu rakyat, karena pada akhirnya mereka masih harus berurusan dengan Hamas.
Pada saat serangan dimulai, sekitar 37 ribu jiwa tewas, sebagian besar merupakan warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya dampak serangan terhadap penduduk di Gaza. Meskipun sering diklaim sebagai operasi militer yang bertujuan untuk keamanan, serangan ini telah menimbulkan kehancuran besar di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, Hagari juga menambahkan bahwa Hamas bukan hanya merupakan sebuah kelompok militan biasa seperti yang mereka hadapi sebelumnya. Hamas bukan hanya tentang sumber daya militer, tetapi juga tentang sebuah ideologi yang sulit untuk dihilangkan. Ideologi Hamas telah terakar kuat di benak penduduk Gaza, sehingga sulit untuk menyingkirkan pengaruh Hamas sepenuhnya.