Tampang.com | Kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam dunia pendidikan memicu perdebatan. Di satu sisi, AI menawarkan efisiensi, personalisasi, dan kecepatan dalam penyampaian materi. Di sisi lain, muncul kekhawatiran bahwa profesi guru bisa tersingkirkan.
AI Jadi Asisten Belajar, Bukan Pengganti Guru?
Platform belajar berbasis AI seperti chatbot edukatif, aplikasi pembelajaran adaptif, hingga software koreksi otomatis kini mulai diadopsi di berbagai sekolah dan bimbingan belajar. Namun, para ahli menekankan bahwa AI idealnya hanya menjadi alat bantu, bukan pengganti pengajar manusia.
“AI bisa membantu proses belajar, tapi tidak bisa menggantikan empati dan intuisi guru dalam memahami murid,” ujar Prof. Rahmawati, pakar pendidikan dari Universitas Negeri Malang.